![]() |
Anggota DPRD Samosir, Parluhutan Samosir menyerahkan dokumen sambungan rumah air PAM, aspirasi masyarakat Desa Siopat Sosor kepada Dinas PUTR Samosir, yang diterima Manutur Naibaho. |
Samosir(DN)
Anggota DPRD Kabupaten Samosir, Parluhutan Samosir memperjuangkan kebutuhan air yang disampaikan warga Desa Siopat Sosor Kecamatan Pangururan, kepadanya beberapa waktu lalu.
Adapun keluhan masyarakat Desa Siopat Sosor tersebut yakni, sambungan pipa layanan air PDAM Tirtanadi Cabang Samosir yang sudah terpasang 2 tahun silam, namun hingga kini belum dialiri air.
Memenuhi janjinya saat RDP DPRD Samosir dengan PDAM Tirtanadi Cabang Samosir dan Pemkab Samosir melalui Dinas PUTR pada awal bulan Februari, Parluhutan Samosir pun memfasilitasi dan mengumpulkan semua berkas yang dibutuhkan sesuai arahan dari PUTR, untuk serah terima sambungan rumah layanan air bersih masyarakat Siopat Sosor kepada PDAM Tirtanadi Cabang Samosir.
Pihaknya menyerahkan dokumen sambungan rumah layanan air bersih masyarakat Desa Siopat Sosor, kepada Kabid PUTR Samosir, Manutur Naibaho, Senin, 17/2 di Kantor DPRD Samosir.
"Dengan telah saya serahkan dokumen sambungan rumah layanan air bersih ini, harapan kami (DPRD Samosir), masyarakat Desa Siopat Sosor bisa secepatnya menikmati fasilitas air bersih. Semoga segera airnya bisa jalan," sebut Anggota DPRD Samosir, Parluhutan Samosir.
Sebelumnya, pada 4 Februari 2025, DPRD Samosir menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Manajer PDAM Tirtanadi Cabang Samosir dan Pemkab Samosir melalui Dinas PUTR. Pada kesempatan itu, Parluhutan Samosir menyoroti persoalan air bersih yang menjadi kebutuhan mendasar masyarakat.
Ketua Komisi 2 DPRD Samosir itu mengungkapkan bahwa banyak keluhan masyarakat di lapangan terkait pelayanan air bersih PDAM Tirtanadi Cabang Samosir.
Komitmen PDAM Tirtanadi Cabang Samosir untuk ketersediaan air bersih dipertanyakan DPRD Samosir. Karena hampir setiap tahun, suplai air bersih ke masyarakat, khususnya di Kota Pangururan, selalu macet bahkan bisa berhari-hari tidak jalan. Hal ini diperparah dengan kondisi air yang dialirkan seringkali berlumpur dan berbau.
"Jika persoalan ketersediaan air bersih di Kenegerian Parbaba ini misalnya, tidak segera ditangani dengan serius, maka hal yang paling mengkhawatirkan tentu akan berpotensi membuat kemarahan masyarakat," ujar Parluhutan Samosir.
Dirinya berharap agar persoalan air tersebut jangan sampai dari tahun ke tahun tak teratasi. Sehingga harus sudah mulai disusun perencanaannya secara baik. Paling tidak, tahun ini sudah mulai dilakukan langkah langkah perbaikan dan pembenahan terhadap permasalahan selama ini.(SBS).