-->

Notification

×

iklan

logog

Iklan

logog

Sukses Diraih Berkat Tata Kelola yang Baik, KMM Pegang Teguh Slogan 'Juara dan Sehat'

Rabu, 10 Juli 2024 | 17.26 WIB Last Updated 2024-07-10T10:26:06Z
Slogan Koperasi Makmur Mandiri (KMM).
Bekasi(DN)
Kondisi internal yang solid merupakan faktor sangat penting dalam keberhasilan suatu entitas bisnis. Ini pula yang senantiasa diyakini oleh Koperasi Makmur Mandiri (KMM).

Keyakinan ini juga mengantarkan KMM yang baru berusia 15 tahun itu, telah sukses mengantongi asset 1,2 triliun lebih. KMM juga terus bertumbuh dan melayani anggota dengan berpegang teguh pada slogan 'bekerja dengan jujur, amanah, ramah, dan senyum, bersahabat' (Juara dan Sehat).

Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM mengatakan, pihaknya membangun budaya kerja di KMM dengan sikap kekeluargaan yang tinggi. Sehingga seluruh tim dapat bergerak ke arah yang sama sesuai dengan target kerja.

Tak hanya itu, sambung Suami Jusniar Simbolon ini, pihaknya senantiasa menekankan kepada karyawan untuk senantiasa menjunjung tinggi kejujuran. Di lembaga keuangan seperti koperasi, integritas merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar. Dengan berperilaku jujur dan amanah, maka anggota dan masyarakat akan percaya kepada koperasi.

"Kita terus berupaya membangun tim kerja yang solid, sehingga karyawan punya rasa memiliki terhadap perusahaan dan bisa tercipta rasa tanggungjawab serta komitmen untuk bersama-sama dalam mencapai visi, misi dan tujuan KMM,” ungkap Drs Tumbur Naibaho MM, Rabu, 10 Juli 2024.
Koperasi Makmur Mandiri mengucapkan selamat Hari Koperasi Indonesia ke-77.
Selain mendidik karyawan untuk berintegritas tinggi, KMM juga senantiasa berkomitmen menjaga tata kelola yang semakin baik. Ini untuk memastikan pengelolaan usaha sesuai dengan regulasi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Dalam mengembangkan usaha kami senantiasa mematuhi peraturan pemerintah yang berlaku sebagai wujud dari komitmen melaksanakan tata kelola yang baik,” tegas Tumbur.

Selama ini KMM merupakan satu dari 100 koperasi besar yang konsisten dalam melaksanakan regulasi. Ambil contoh dalam implementasi Permenkop UKM No.8 Tahun 2023 yang belum ini diundangkan. Dalam aturan anyar tersebut, koperasi diwajibkan menerapkan batas atas suku bunga kredit sebesar 24% dan tabungan sebesar 9%.

Penerapan batas atas suku bunga kredit maupun tabungan itu bertujuan untuk pertumbuhan usaha koperasi yang berkelanjutan. Dengan suku bunga kredit tersebut, diharapkan koperasi tetap mendapatkan profit dan tidak memberatkan anggota dalam membayar angsuran. Begitu pula dengan batas atas suku bunga tabungan atau simpanan agar tidak terjadi perang suku bunga yang dapat merugikan usaha koperasi di masa mendatang.

Berkaca dari pengalaman koperasi yang gulung tikar, suku bunga simpanan yang terlalu tinggi memang dapat menarik minat anggota untuk menyetorkan dananya jor-joran. Namun hal ini bukan berarti tanpa risiko. Sebab, koperasi harus mengerek suku bunga kredit agar bisa membayar imbal hasil kepada anggota penyimpan.
Diusianya yang masih berusia 15 tahun, KMM terus bertumbuh.
Menurut Tumbur, komitmen menjalankan aturan ini seharusnya dimiliki oleh setiap koperasi. Sehingga koperasi akan semakin dipercaya oleh anggota dan masyarakat. Ia juga menekankan perlunya penegakan hukum (law enforcement) dari pemerintah jika ada koperasi bandel yang tidak taat aturan tersebut. “Kami berharap semua koperasi taat aturan main dan pemerintah dapat memberikan sanksi kepada koperasi yang melanggar regulasi tersebut,” ujarnya.

CEO koperasi yang memiliki 188 cabang yang tersebar di 25 propinsi itu, juga tidak menampik jika masih ada sebagian pihak yang memandang minor koperasi. Lembaga sokoguru ekonomi itu sering dituding tak ada bedanya dengan praktik bank keliling yang kerap mengenakan suku bunga kredit mencekik dan penagihan niretika.

Akibat ulah segelintir koperasi abal-abal tersebut, sebagian masyarakat jadinya menggeneralisasi bahwa semua koperasi sama saja. Padahal masih banyak koperasi yang legal dan sehat serta memberikan maslahat bagi publik dan anggota seperti yang dilakukan oleh KMM.

Untuk itu, Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM selalu berpesan kepada para karyawan, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makna koperasi dengan berbagai cara, seperti pendekatan langsung, memperlihatkan kegiatan-kegiatan koperasi dari semua sisi dalam meningkatkan ekonomi, sosial dan pemberdayaan. Edukasi melalui platform media sosial juga dilakukan karena bisa diakses oleh semua kalangan.

"Kita akan terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat berkoperasi. Agar semakin banyak masyarakat yang bergabung menjadi anggota KMM maka perlu edukasi tiada henti. Promosi melalui beraneka ragam media hingga mendatangi individu dari pintu ke pintu terus dilakukan," pungkasnya.(SBS).
×
Berita Terbaru Update