Atraksi air menari di WFC Pangururan. |
Samosir(DN)
Selama liburan lebaran Idulfitri 1445 H (6-15 April-2024), tingkat kunjungan wisatawan ke sejumlah objek wisata di Kabupaten Samosir meningkat drastis, khususnya ke kawasan objek wisata Waterfront City (WFC) Pangururan, utamanya menyaksikan atraksi air mancur menari.
"Untuk wisatawan yang berlibur di masa lebaran ini meningkat drastis di kawasan objek wisata WFC Pangururan, khususnya untuk menyaksikan atraksi air menari,” ujar Ketua Pengelola Rudi AP Siahaan, Selasa (16/4/2024).
Dikatakan Rudi, harga tiket Atraksi air mancur menari dibagi dua jenis yakni untuk pengunjung lokal (Samosir) Rp 5 ribu per orang dan pengunjung dari luar Samosir Rp 10 ribu per orang.
Adapun data sementara penjualan tiket Atraksi air mancur di WFC Pangururan sejak 6-15 April 2024 sekitar 43.147 tiket.
Rudi merinci tiket yang terjual pada 6-15 April, yakni, tanggal 6 April sebanyak 2.458 tiket, tanggal 7 April 2.848, selanjutnya pada 8 April 3.080 tiket, 9 April 3.497 tiket, 10 April berjumlah 4.359 tiket.
Kemudian pada 11 April sebanyak 5.789 tiket, 12 April 6.100. "Puncak kunjungan ke WFC Pangururan pada tanggal 13 April, penjualan tiket mencapai 7.563," beber Rudi Siahaan.
Namun besoknya di tanggal 14, penjualan tiket mulai menurun menjadi 4.587 tiket terjual dan di hari terakhir libur lebaran, 15 April hanya 2.866 tiket.
Menurutnya, dari 43 ribu lebih tiket mayoritas (80%) dibeli oleh pengunjung dari luar Samosir dan sisanya dibeli orang Samosir.
Ketua Pengelola WFC Pangururan, Rudi Siahaan bersama Camat Pangururan, Robintang Naibaho saat diwawancarai. |
Jadi total pendapatan dari penjualan tiket atraksi air menari, selama musim libur Idulfitri kurang lebih 400-500 juta. "Hal itu belum dari hasil retribusi scooter listrik, pedagang makanan, parkir dan kapal,” ungkapnya.
Terkait adanya warga yang diberi kesempatan membuka usaha di areal WFC Pangururan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah atasan (Kementerian PUPR) agar diizinkan berdagang di lokasi WFC.
Setelah berkomunikasi dengan PUPR, pedagang diperbolehkan berdagang atau berusaha di lokasi WFC selama musim libur Idulfitri, supaya pengunjung wisata tidak kesulitan mendapatkan makanan.
Ditambahkan Rudi, pedagang diperbolehkan sampai 15 April 2024, dan untuk selanjutnya akan dilakukan evaluasi dalam rangka menyambut musim libur.
Daftar PAD Kabupaten Samosir yang dihasilkan sejumlah objek wisata selama libur lebaran. |
Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Tetty Naibaho, menambahkan, untuk wisatawan yang berlibur di masa lebaran ini meningkat drastis. Misalnya saja, wisatawan ke Air Mancur Menari di Pangururan, rata-rata 4.000 orang per hari.
"Kalau tahun lalu, itu paling 2.000 orang per hari. Jadi, terjadi peningkatan drastis. Tapi untuk data secara keseluruhan terkait kunjungan wisata, baik di objek milik pemerintahan dan swasta, masih kami kumpulkan," tambahnya.
Ia menyampaikan ada sejumlah objek wisata yang paling banyak diminati wisatawan. Diantaranya, Waterfront City Pangururan khususnya untuk menyaksikan atraksi Air Mancur Menari di Kecamatan Pangururan, Bukit Sibea-bea, Air Terjun Efrata dan Bukit Holbung di Kecamatan Harian.
Tetty menerangkan, untuk penginapan, baik hotel dan home stay, penuh akibat kunjungan wisatawan yang tinggi. Bahkan, lanjut Tetty, sejumlah wisatawan didapati istirahat di mobil.
"Untuk yang terdaftar di kami, ada 128 hotel dan 310 home stay. Itu full semua. Makanya ada kabar saya dapati beberapa wisatawan yang sampai tidur di mobil," ucapnya.
Ditambahkan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata, Tetty Naibaho menyampaikan mampu menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp.653 juta.
Menjadi penyumbang terbesar PAD adalah dari Waterfront City Pangururan, disusul retribusi dari objek wisata Air Terjun Sampuran Efrata dan Tomok dan Pantai Pasir Putih Parbaba.
Jika ada pelayanan yang kurang selama berkunjung ke tempat wisata Samosir, Tetty menyebutkan wisatawan dapat mengadu melalui akun media sosial Dinas Pariwisata Samosir. "Kepada warga, ayo menjadi tuan dan nyonya rumah yang ramah kepada wisatawan," tutupnya.(Red).