Ilustrasi air bersih yang dialirkan PDAM ke pelanggan. |
Samosir(DN)
Sebulan terakhir, kondisi pelayanan air minum PDAM di Kabupaten Samosir, khususnya di Kecamatan Pangururan sering terganggu. Aliran air mati total atau tidak mengalir sama sekali. Bahkan meskipun mengalir, debit airnya sangat kecil.
Terkait sering mati air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Samosir, wartawan pun berupaya menelusuri untuk bisa konfirmasi kepada Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Samosir.
Kepala Cabang PDAM Tirtanadi Samosir, melalui bagian umum, Nurbaya Sinaga, menjelaskan, terganggu pelayanan air kepada pelanggan, dikarenakan pompa intake (pengambilan air, red) dari Danau Toba, yang berada di Parbaba dan Parjonggi Kelurahan Pintu Sona bergantian mengalami shock atau kerusakan.
Untuk memperbaiki pompa tersebut, sambungnya, membutuhkan waktu, karena harus berkoordinasi dengan PDAM Tirtanadi Sumut maupun Pemkab Samosir untuk mencari pengganti pompa yang rusak tersebut.
"Saat ini permasalahan tersebut sudah teratasi dengan sementara kita pakai sewa pompa mesin dari pihak swasta daerah lain, Balige," ujar bagian umum PDAM Tirtanadi Samosir, Nurbaya Sinaga, Selasa, 26/3 di ruang kerjanya.
Ia juga menerangkan bahwa saat ini kondisi pompa juga sudah melebihi HET atau kapasitas dan menyebabkan sejumlah pipa mengalami kebocoran di beberapa titik. Memperbaiki pipa bocor, kata Nurbaya, juga membutuhkan waktu dan koordinasi dengan pihak PU maupun propinsi, karena posisi pipa yang tertanam di bahu jalan dan gorong-gorong.
"Tak hanya itu, dikarenakan kebocoran pipa tersebut, maka akan berdampak berkurangnya kuantitas air yang sampai ke pelanggan terutama di dataran tinggi," sebutnya.
Di lain pihak, setelah selesai pelaksanaan penanganan kebocoran pengaliran air mengalami sedikit kekeruhan akibat adanya tanah bekas galian yang masuk kedalam pipa.
Dengan kondisi tersebut PDAM Tirtanadi Samosir mohon maklum kepada pelanggan atas ketidaknyamanan pelayanan pengaliran air PDAM.(SBS).