Polres Samosir meminta klarifikasi dan memediasi aksi cukur rambut di SMP 1 Sianjur Mulamula. |
Samosir(DN)
Aksi cukur rambut asal-asalan terhadap sejumlah siswa di SMPN 1 Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir oleh anggota guru di sekolah tersebut berujung dengan mediasi.
Mediasi dilakukan Polres Samosir di ruang kerja Wakapolres Samosir, Kamis, 7 September 2023. Mediasi dipimpin langsung Wakapolres Samosir Kompol S.T Panggabean S.H, dan dihadiri Kepala Sekolah SMP N1 Sianjur Mulamula Teksin Oberia Simbolon S.Pd, Ketua PGRI Samosir Ruminsar Sinaga, S.Pd., M.Pd, Guru JT yang melakukan pemotongan rambut, IM orang tua siswa yang terkena dampak, JS siswa yang mengalami pemotongan rambut, Kapolsek Harian, dan KBO Sat Intelkam Polres Samosir.
Di Polres Samosir, guru JT mengakui bahwa dia telah memotong rambut siswa JS dengan bentuk tidak wajar dengan tujuan mendisiplinkan siswa tersebut, setelah sebelumnya memberikan nasihat untuk merapikan rambut. Pemotongan rambut dilakukan pada hari Selasa tanggal 05 September 2023 pada saat jam pelajaran olahraga.
Meskipun orang tua siswa JS awalnya keberatan dengan pemotongan rambut yang dianggap tidak wajar, mereka akhirnya memaafkan setelah dua kali perdamaian di sekolah dan kantor dinas pendidikan Samosir.
Wakapolres Samosir menyampaikan, hasil mediasi ini mencakup surat pernyataan permintaan maaf dari guru JT kepada siswa JS dan keluarga besar JS atas tindakan yang dianggap berlebihan dengan memangkas rambut dengan bentuk tidak wajar.
Berphoto bersama seusai mediasi. |
"Klarifikasi ini dilakukan sebagai respons terhadap informasi yang beredar di media sosial dan media online terkait pemotongan rambut siswa secara tidak wajar. Setelah klarifikasi bahwa kedua belah pihak sudah 2 kali di mediasi dan saling memaafkan," ujar Wakapolres Samosir.
"Kepada masyarakat diharapkan untuk tidak lagi menyebarkan informasi tersebut karena permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan," tegas Kompol Saut Tulus Panggabean, S.H.
Orang tua siswa JS mengucapkan terima kasih kepada Polres Samosir atas klarifikasi ini dan berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali kepada pelajar.
Sebelumnya, pada Rabu, 06 September 2023, kepala sekolah juga telah memediasi pertemuan antara guru JT dan orang tua siswa JS. Kedua belah pihak sepakat untuk saling memaafkan, dan guru JT membuat surat pernyataan permohonan maaf kepada siswa JS dan keluarganya atas tindakan yang dianggap tidak wajar.
Kemudian, pada hari yang sama di Kantor Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Samosir, mediasi dilakukan kembali antara guru JT dan keluarga siswa JS, menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, dan membuat surat pernyataan permintaan maaf yang disaksikan oleh kepala sekolah dan Kepala dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Samosir.(red).