Rakor menyambut Natal dan Tahun Baru. |
Samosir(DN)
Sistem tiket online untuk penyeberangan kapal ferry akan diberlakukan di Kabupaten Samosir menjelang perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Hal itu terungkap saat pihak terkait melakukan rapat koordinasi (rakor) di Aula Pusuk Buhit, Polres Samosir, Kamis (3/8/23).
Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman menyampaikan penerapan tiket online menimbulkan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat.
Meski demikian, ia berharap agar kedepannya semua pihak manajemen penyeberangan dapat menerapkan pembelian tiket secara online.
Penerapan tiket online ini dianggap penting untuk merubah pola pikir masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada tamu yang berkunjung ke Kabupaten Samosir, sehingga dapat memberikan nilai jual dan kualitas yang baik terhadap barang dagangannya, sehingga menarik minat wisatawan.
Selain itu, penerapan tiket online juga dianggap sangat membantu para Wisatawan dalam berlibur ke Kabupaten Samosir, karena dapat menghindari antrian panjang serta mengurangi adanya peran makelar tiket atau calo.
Kapolres juga mengingatkan kemungkinan adanya kendala dalam pembelian tiket online adalah hal yang wajar karena tidak ada sistem yang sempurna, tetapi tetap harus diupayakan perubahan yang lebih baik.
Tujuan utama dari penerapan sistem online ini adalah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang akan berlibur ke Kabupaten Samosir, serta memperhatikan kepentingan masyarakat secara luas.
“Oleh karena itu, diharapkan dilakukan sosialisasi yang menyeluruh kepada masyarakat sekitar Pelabuhan, agar mereka dapat mengerti manfaat dari penjualan tiket online secara keseluruhan, tanpa memihak pada pribadi atau golongan tertentu, demi mewujudkan Kabupaten Samosir sebagai destinasi pariwisata Nasional Super prioritas,” kata Kapolres.
Kadishub Kabupaten Samosir, Laspayer Sipayung menyatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir sangat mengapresiasi penerapan sistem pembelian tiket online oleh ASDP Pelabuhan Ambarita.
Keberhasilan penerapan tiket online tersebut telah terbukti mengurangi antrian panjang di Pelabuhan yang selama ini menjadi keluhan wisatawan saat berlibur ke wilayah Kabupaten Samosir.
Pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Samosir berharap agar semua pihak manajemen operator kapal dan penyeberangan dapat menerapkan sistem pembelian tiket online demi kepentingan masyarakat umum, tanpa memihak pada pribadi atau golongan tertentu.
“Untuk menghindari konflik dengan masyarakat setempat dan pelaku UMKM di sekitar Pelabuhan terkait penerapan pembelian tiket online, dapat diberlakukan sistem boarding pass, di mana penumpang diwajibkan berada di tempat 1 jam sebelum keberangkatan kapal,” sebutnya.
Kasat Lantas Polres Samosir, AKP Yuswanto menyampaikan pada perayaan Nataru 2022 – 2023 yang lalu, terjadi kemacetan panjang di dua lokasi pelabuhan, yakni pelabuhan Tomok dan Pelabuhan Simanindo.
Penerapan tiket online penyeberangan terbukti sangat membantu dalam mengatasi antrian panjang kendaraan.
“Faktor-faktor seperti jalan sempit, daerah pemukiman, pusat perbelanjaan souvenir dan minimnya lokasi kantong parkir menjadi kendala yang dihadapi di lokasi Pelabuhan Ferry Tao Toba/Tomok saat menghadapi perayaan Nataru,” ucapnya.
Sehingga menyebabkan terjadinya lonjakan antrian panjang kendaraan yang hendak menyeberang, dan berdampak pada kemacetan hingga ke bahu jalan.
Polres Samosir telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi hal tersebut, antara lain dengan pemasangan water barrier untuk menghindari parkir berlapis, melaksanakan patroli dan ploting personil, serta mendirikan pos pelayanan terpadu.
Rakor tersebut dipimpin Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman dan dihadiri sejumlah pihak terkait, termasuk Kadishub Kabupaten Samosir, Laspayer Sipayung; mewakili Kadishub Provinsi Sumut yakni Kepala UPTD ADP Parapat, Zubir; Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Danau Toba Rijaya S; General Manager PT ASDP Heru Wahyono, serta perwakilan dari berbagai perusahaan terkait.(ril).