Proses evakuasi korban oleh tim SAR gabungan dibantu masyarakat. |
Samosir(DN)
Hari keempat pencarian terhadap korban yang diduga tergelincir saat berkendara di jembatan dan terbawa arus Binanga Siponot, Desa Salaon Tonga-Tonga, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir, membuahkan hasil.
Tim SAR gabungan, BPBD Samosir bersama Basarnas Parapat dibantu TNI dan Polri serta masyarakat, akhirnya menemukan Raheliva Malau (15) dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Korban ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB, Kamis (24/8), berjarak kurang lebih 300 meter dari lokasi jembatan dengan kedalaman sekitar 30 m.
"Setelah ditemukan korban yang ditemukan langsung dievakuasi dari dalam sungai," ujar Koordinator Pos SAR Parapat Danau Toba, Hisar Turnip.
Dijelaskan, sejak pagi tadi, proses pencarian dilakukan dengan memperluas area pencarian menuju hilir sungai baik dengan cara scouting darat juga menggunakan alat aqua eye.
"Hari ini pencarian juga diperkuat menggunakan perahu kayak dan iflatable boat yang diturunkan ke sungai menggunakan tali, dikarenakan kondisi medan disekitar lokasi kejadian cukup terjal sehingga personil dan alat yang digunakan untuk melakukan pencarian harus diturunkan menggunakan tali," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, siswi di Kecamatan Ronggur Nihuta Kabupaten Samosir, RM (15), diduga jatuh saat berkendara dari jembatan dan terbawa arus Binanga Siponot, ketika hendak menuju sekolahnya, Senin pagi (21/08).
Kasi Humas Polres Samosir, Brigadir Vandu Marpaung menerangkan, pada hari Senin, 21 Agustus 2023, sekira pukul 06.45 Wib, korban RM (15), berangkat dari rumahnya menuju ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor Honda Mega Pro bernopol BB 2787 CB.
Sekira pukul 07.00 wib, saksi KS (16), yang sedang melintas di Jembatan Binanga Siponot hendak menuju sekolah yang sama dengan korban, melihat 1 unit sepeda motor yang ia kenal biasanya digunakan oleh korban setiap harinya ke sekolah, dalam keadaan tergeletak diatas Jembatan Siponot.
Selanjutnya saksi mengangkat sepeda motor tersebut dan memarkirkan sekitar 30 meter dari lokasi. Ia mencoba mencari korban disekitar lokasi dan memanggil nama korban berkali-kali, namun tidak ada sahutan.
Saksi pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah dan memberitahukan hal tersebut kepada rekan siswa dan kepada guru sekolah. Kemudian beberapa siswa dan para guru berangkat ke lokasi untuk melakukan pencarian. Serta memberitahukan kejadian tersebut kepada orang tua korban dan pemerintah Desa Salaon Tonga-Tonga.(red).