Dua anggota SMSI Kabupaten Samosir menjadi narasumber pembinaan karakter yang digelar SMAKN. |
SAMOSIR(DN)
Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri (SMAKN) Samosir menggelar kegiatan Pembinaan Peningkatan Karakter dan Kewarganegaraan Siswa kepada seluruh siswa kelas XII, selama dua hari Senin-Selasa (27-28/3) di Hotel Grand Dainang, Panguruan.
Kepala SMAKN Samosir Bonar Sinaga SAg, menyampaikan, kegiatan ini merupakan pembinaan karakter dan kewarganegaraan siswa kelas XII, dengan menghadirkan narasumber dari Instansi Kejaksaan Negeri (Kejari) Samosir, Polres Samosir dan pelaku budaya dan media.
Adapun materi dari Kejari Samosir dibawakan Kasi Intel Richar Simaremare, mendorong anak didik menanamkan pendidikan antikorupsi sejak dini kepada siswa sejalan dengan program pemerintah dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Narasumber dari Kepolisian Resor Samosir, Aiptu Swandi Sinaga menyampaikan materi pencegahan penyalahgunaan narkoba dan tertib berlalulintas. Ia menyampaikan definisi narkoba dan dampak buruk penyalahgunaan narkoba.
Selain bahaya narkoba, ia juga mensosialisasikan tertib berlalulintas kepada siswa-siswi, yang tujuannya, untuk memberikan pemahaman tentang tata tertib lalu lintas dalam berkendaraan di jalan raya serta mengurangi angka kecelakaan.
Terakhir, materi budaya dan media yang dibawakan dua anggota Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Samosir yakni Dongan P Sitanggang bersama Tumpal Sijabat, bertema 'Penggunaan media sosial dalam perspektif budaya sebagai peningkatan karakter siswa.
Mereka mengajak para siswa untuk selalu menjaga etika dan mencintai budayanya. "Kalau ketemu orang tua, sopan santun harus dijaga," harap Dongan saat memberikan materi.
Ia juga mengajak siswa untuk selalu berhubungan baik dengan teman dan kalau bisa saat bertemu teman atau orang tua lebih bersikap sopan santun sebagai budaya kita di Samosir dan secara umum orang Indonesia.
Dikatakan Dongan, salah satu yang membedakan manusia dari ciptaan Tuhan lainnya adalah karena kebudayaannya sendiri. "Kalau hanya pintar, anjing pelacakpun pintar. Kalau hanya karena keahlian, ikan lumba lumbapun ahli memainkan bola, lalu apa lagi keistimewaan kita dari ciptaan lainnya?"
Berphoto bersama seusai acara. |
"Karena manusia memiliki budaya sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki pikiran dan akal sehat. Maka jaga dan cintailah budayamu," imbuhnya.
Selain budaya Batak yang sangat kental yaitu diikat dengan Sistem Dalihan Natolu, yaitu Somba Marhula-hula, Manat Mardongan Tubuh, dan Elek Marboru, yang memiliki arti tiga dasar dalam kehidupan sosial dan budaya yang harus di amalkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam adat istiadat orang batak.
Dalihan Natolu adalah bentuk perumpamaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk sosial maupun budaya dan adat masyarakat Batak.
Sementara itu, didalam penggunaan Media Sosial (Medsos), Tumpal Sijabat mengajak para siswa/siswi agar bijak dalam menggunakan medsos.
Tumpal juga menyampaikan, agar siswa/siswi tetap menjaga budaya dalam bermedsos, bersikap sopan, menghargai privasi sesama dan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan hukum maupun budaya.
"Postinglah hal-hal yang positif saja, jangan memposting yang berbau pornografi dan juga kekerasan, berikanlah informasi-informasi yang lebih berguna bagi sesama pengguna medsos," kata Tumpal.(ril).