Ketua KMM bersama pengurus dan pengawas, menyambut baik studi banding 14 koperasi dari berbagai daerah di tanah air. |
BEKASI(DN)
Koperasi Makmur Mandiri (KMM) mendapat kunjungan istimewa. Pasalnya, 30 orang yang berasal dari 14 koperasi dari berbagai daerah di tanah air melakukan studi banding ke koperasi yang berkantor pusat di Bekasi Jawa Barat tersebut, Selasa, 23 November 2022.
Adapun 30 peserta studi banding, yang digagas Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia bersama Majalah Peluang ini, yakni Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ), KSPPS BMT Assyafi’iyah BN (Kota Gajah Lampung Tengah); KSP Bhina Raharja (Rembang, Jateng); KSP Utama Karya (Jepara Jateng); Kopsyah Nurul Ummah (Bojonegoro Jatim); KSP Graha Mandiri (Semarang Jateng); KSPPS BMT UGT Nusantara (Pasuruan Jatim); KSPPS BMT Maslahah (Pasuruan Jatim); KSPPS Berkah Insani Mulia (Tuban Jatim); KSP Kopdit Pintu Air (Maumere NTT); KSP CU Semarong (Sanggau Kalbar), KUD Sumber Karya (Sekadau Kalbar); Koperasi Perkebunan Tampun Juah (Sanggau Kalbar); dan Kopkar GMF Aero Asia Sejahtera (Tangerang Banten).
Sebagai koperasi besar di Indonesia, KMM bersama Koperasi Astra Jakarta dan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) Tangerang, Banten, dipilih sebagai objek studi banding. Selain itu, peserta juga akan mengunjungi Kementerian Koperasi dan UKM melalui LPDB-KUMKM.
Pada kesempatan itu, Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM bersama pengurus dan pengawas, menyambut baik studi banding 14 koperasi dari berbagai daerah tanah air tersebut.
Berphoto bersama di depan kantor pusat KMM. |
Dijelaskan Putra 12 bersaudara itu, tata kelola manajerial dan sumber daya manusia andal jadi faktor kunci Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM) mengembangkan usahanya.
Saat ini, sambungnya, KMM memiliki 180 kantor cabang di 24 provinsi, dan per November 2022 berhasil mendulang aset Rp 1,1 triliun, sedangkan pinjaman disalurkan lebih dari Rp 700 miliar.
“Target aset kami untuk 2022 ini Rp 1,3 triliun dan pembiayaan Rp 800 miliar, namun belum bisa tercapai karena sebagian usaha anggota masih belum pulih akibat dampak pandemi covid-19,” kata Ketua KSP Makmur Mandiri Drs Tumbur Naibaho MM.
Menurut Suami Jusniar Simbolon itu, sasaran KMM mengembangkan usaha ke pelosok tanah air, karena koperasi memang harus besar dan melayani segenap lapisan masyarakat. “Koperasi seyogianya juga bisa besar karena basis dominannya adalah masyarakat kecil pedesaan,” ujar Tumbur seraya menyontohkan Bank BRI yang terbilang besar karena punya cabang usaha hingga pelosok desa di tanah air.
Inovasi digital KMM, Makmur Mandiri Mobile. |
Saat sesi tanya jawab, peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan yang dijawab bergiliran oleh pengurus dan pengawas KMM, antara lain bagaimana mekanisme pengendalian para manajer yang tersebar di 180 cabang se-Indonesia, pendidikan anggota hingga proses pelayanan terhadap anggota yang sudah lebih dari 80 ribu orang.
Tumbur menjelaskan perkembangan teknologi digital yang masif beberapa tahun terakhir sangat membantu KMM mengelola usaha yang semakin efisien. “Melalui aplikasi Makmur Mandiri Mobile anggota dapat melihat semua kinerja keuangan maupun produk koperasi,” ujar Tumbur.
Kepiawaian KMM memanfaatkan teknologi terkini juga sempat berbuah manis saat mendapat penghargaan MURI sebagai koperasi pertama yang menggelar RAT melalui Tele Conference.(red/M. Peluang).