Kondisi rumah dan warga di Tarutung akibat peristiwa gempa bumi dengan magnitudo (M) 6 terjadi di Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu 1 Oktober 2022 subuh.(POL) |
Taput(DN)
Wilayah Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut) diguncang gempa magnitudo 6,0 SR dan telah mengalami 58 kali gempa susulan, Sabtu (1/10/22) sekitar pukul 02.28.41 WIB.
Hasil analisis Balai Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter terbaru dengan magnitudo 5,8. Dalam keterangan tertulisnya, BMKG meriliskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 km.
Pada pukul 05.59 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 43 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 5,1 dan magnitudo terkecil 2,5.
“Sedangkan sampai dengan pukul 08.30 WIB sudah terjadi gempa susulan sebanyak 58 kali,” sebut Endah Puspita Sari, staf Inatews BBMKG Wilayah I Medan, Sabtu (1/10/22), dilansir dari Mistar.id.
Lanjutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Tarutung dengan skala intensitas VI MMI (Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar ), daerah Sipahutar dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Singkil dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu),” jelasnya.
Berdasarkan informasi sementara gempa bumi ini menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga di Tapanuli. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak menimbulkan tsunami.
“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.
Sejumlah Bangunan Rusak
Gempa bermagnitudo 6,0 mengguncang Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut). Sejumlah rumah dilaporkan rusak dan terbakar serta tanah longsor akibat gempa itu.
"Ada fasilitas umum, rumah ibadah, sekolah, rumah penduduk. Jalan ada yang longsor, ini mau menurunkan alat berat," kata Sekretaris BPBD Taput, Jonner Simanjuntak, Sabtu (1/10/2022).
Jonner tidak menjelaskan secara pasti lokasi tanah longsor yang terjadi akibat gempa. Sementara untuk bangunan yang rusak, Jonner mengatakan masih dalam pendataan.
Dua daerah yang terdampak cukup parah, kata dia, adalah Tarutung dan Parmonangan.
Banyak rumah dan fasilitas umum di sana rusak akibat gempa. "Paling parah di Tarutung, Parmonangan," sebutnya.
Selain tanah longsor, Jonner mengatakan gempa juga mengakibatkan kebakaran. Diduga terjadi korsleting listrik akibat gempa hingga terjadinya kebakaran.
"Di Kecamatan Pahae Jaya, Desa Sarulla, ada 19 rumah. Akibat gempa ini juga, diduga akibat korsleting listrik," tuturnya.(mis/dtc).