Gubsu Edy bersama Tuan Guru Batak.(ist). |
Simalungun (DN)
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menyebut bahwa kehadiran Syekh Abdurrahman Rajagukguk yang dikenal sebagai Tuan Guru Batak, merupakan tokoh ulama yang mengedepankan nilai toleransi di tengah perbedaan.
Hal itu diungkapkan Gubernur Edy Rahmayadi saat memberikan sambutan pada acara Peringatan dan Refleksi Haul ke-13 Tuan Guru Batak Syekh Abdurrahman Rajagukguk di Pondok Persulukan Serambi Babussalam, Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Rabu (7/9).
Kesempatan itu, Gubernur menyampaikan rasa kagumnya kepada Tuan Guru Batak yang membuka persulukan di desa tersebut, dimana kawasan sekitar dihuni oleh masyarakat yang berbeda agama. Namun kehadiran beliau, justru mampu membangun hubungan yang harmonis dengan warga lain.
"Beliau membuka persulukan di tengah-tengah masyarakat Nasrani. Bergejolakkah? Tidak, bahkan masyarakat tenang, sering mengantar makanan ke sini. Begitu yang sampai ke telinga saya. 32 tahun beliau berdakwah, toleran menjadi satu nilai kebangsaan yang beliau tegakkan," jelas Edy Rahmayadi.
Saat masih aktif di TNI, Edy Rahmayadi sudah datang dan bahkan menjadi murid di persulukan Syekh Abdurrahman Rajagukguk. Karena itu ditegaskannya, bahwa dirinya pernah berikrar sebagai sosok yang belajar dari tempat ini.
"Sekarang beliau (Ahmad Sabban) menjadi penerusnya. Semoga beliau bisa lebih baik dari Tuan Syekh Abdurrahman Rajagukguk bin Jamin," pungkas Edy Rahmayadi, yang kemudian mengajak hadirin untuk membacakan Alfatihah dan mendoakan Tuan Guru Abdurrahman Rajagukguk.(infosumut).