Ketua SMSI Samosir bersama sejumlah pengurus mewawancarai Bupati Vandiko Timotius Gultom ST seusai pelantikan. |
Samosir(DN)
Pasca melakukan pelantikan pejabat sebanyak dua kali pada penghujung tahun 2021, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom ST kembali melantik 3 pejabat administrator, Senin, 10 Januari 2022, di Aula Kantor Bupati Samosir.
Adapun tiga Pejabat Administrator yang dilantik dan diambil sumpah jabatan diantaranya dr. Iwan Hartono Sihaloho sebagai Direktur RSUD dr. Hadrianus Sinaga jabatan sebelumnya Dokter Ahli Madya pada RSUD dr. Hadrianus Sinaga.
Selanjutnya, Hartono, S.ST, M.T sebagai Sekretaris pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang jabatan sebelumnya Pengawas jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Terakhir, Lastri Ambarita, SE sebagai Kepala Bidang Perbendaharaan dan Pengelolaan Kas Daerah pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, yang sebelumnya menjabat sebagai Perencana Ahli Muda pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir ini kembali mengundang tanya publik. Pasalnya, salah satu yang dilantik, Hartono, S.ST, M.T disebut jabatan sebelumnya sebagai Pengawas jalan dan jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Sepengetahuan sejumlah jurnalis yang bertugas di Samosir, sebelumnya pejabat terkait bukan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Samosir apalagi menjabat sebagai pengawas di dinas PU dan Tata Ruang Samosir.
Guna memastikannya, sejumlah wartawan mewawancarai Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom seusai pelantikan.
Vandiko Timotius Gultom ST menjelaskan, jika pemerintahan yang dipimpinnya membuka peluang bagi siapapun untuk melakukan yang terbaik dengan mengabdi di Samosir. Akan tetapi tidak menjelaskan berapa lama pejabat tersebut bertugas di Samosir.
"Ya, itu yang namanya perubahan. Kita terbuka, kita ini kan NKRI. Siapa saja yang terbaik berpeluang untuk mengabdi di Samosir. Pak Hartono, baru pastinya," ujar Vandiko.
Disinggung soal assesment, ditengah keterbukaan informasi saat ini, Bupati menyampaikan hal yang berbeda. Dengan tegas Vandiko mengatakan bahwa assessment tertutup untuk umum dan tidak dipublikasikan. "Ya, hal itu tertutup untuk umum," ungkap Bupati.
Terakhir Bupati Vandiko menekankan, evaluasi akan dilakukan jika pejabat yang baru dilantik dianggap tidak mampu menjalankan tugas untuk mensukseskan visi misinya.
"Kita lihat dulu kinerja mereka, jika tidak mampu akan dievaluasi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua SMSI (Serikat Media Siber Indonesia Kabupaten Samosir, Tetti Naibaho menyayangkan ketidakterbukaan Bupati akan hasil assesment tersebut.
"Harusnya bupati yang membawakan jargon Pro Perubahan harus lebih transparan dalam menjalankan tugas, agar masyarakat tahu kinerja pemimpinnya," ketusnya.(SBS).