Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani memimpin rapat paripurna beberapa waktu lalu. /Akbar Nugroho Gumay, pikiran rakyat. |
Jakarta(DN)
Ketua DPR Puan Maharani tidak menggubris interupsi dari anggota Fraksi PKS, Fahmi Alaydroes, saat rapat paripurna pengesahan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI, Senin (8/11).
Jauh sebelum itu, Puan juga pernah 'menolak' interupsi anggota Fraksi Partai Demokrat, Irwan, dengan mematikan mik pada Oktober 2020.
Seperti diketahui, rapat paripurna DPR RI telah menyepakati Jenderal Andika Perkasa sebagai panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pengambilan keputusan itu diambil dalam agenda tunggal rapat paripurna, Senin (8/11/2021) yang hanya dihadiri oleh 360 dari 575 anggota DPR.
"Berdasarkan daftar hadir rapat dihadiri oleh 360 anggota baik yang hadir langsung maupun secara online," kata Ketua DPR Puan Maharani yang memimpin rapat.
Sementara penjelasan dari Komisi I disampaikan oleh Ketua Komisi I Meutya Hafidz.
Ada dua keputusan yang disampaikan oleh Meutya, yaitu "pertama Komisi I memutuskan menyetujui atas pemberhentian dengan hormat Marsekal TNI Hadi Tjahnyo dan memberikan apresiasi.
Yang kedua, menyetujui pengangkatan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto," kata Meutya.
Selanjutnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menanyakan kepada peserta sidang untuk menyetujui laporan tersebut.
"Terima kasih kami ucapkan. Sekarang perkenankan kami menanyakan kepada sidang dewan yang terhormat apakah laporan Komisi I dapat disetujui?" tanya Puan.
Setuju," jawab seluruh peserta Rapat Paripurna.
Interupsi terjadi sesaat setelah paripurna DPR menyetujui Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Alih-alih menanggapi interupsi, Puan justru mempercepat pidato dan buru-buru mengetuk palu menutup sidang.
Anggota DRR RI dari Fraksi PKS Fahmi Alaydroes beberapa kali melakukan interupsi dan memohon waktu kepada Puan.
Karena interupsinya terus dicuekin, Fahmi lantas menyindir soal rencana pencapresan Puan Maharani.
Pada saat itu pula, Fahmi kemudian menyinggung Puan terkait dengan pencapresan.
"Bagaimana mau jadi capres," celetuk Fahmi.
Mendengar hal tersebut, tampak sejumlah anggota DPR yang menengok mencari tahu keberadaan Fahmi. Bahkan terlihat dari balkon ruang sidang.
"Siapa itu yang ngomong-ngomong capres," ujar anggota lain menanggapi Fahmi.
Trending topik
Akibat peristiwa itu, Puan menjadi sorotan publik hingga trending topik di Twitter.
Publik lantas menghubungkan dengan tindakan Puan mematikan mikrofon saat seorang anggota DPR dari Fraksi Demokrat mengajukan interupsi pada sidang DPR
beberapa waktu lalu.
"Yang di depan mata saja tidak peduli, apalagi merihat rakyat yang jauh," tulis @azaleflow.
"Mau dipasang baliho tiap meterpun saat tidak ditunjukan dengan prestasi, percuma dan nggk bakalan percaya sama ibuk," tulis @AbimSebastyan.(red/Wartakota).