Karyawan KMM Cabang Samosir 2 Sait Nihuta menyerahkan pinjaman MURI kepada anggota. |
Samosir(DN)
TERTATIH, itulah yang dirasakan usaha kecil dan mikro (UKM) ditengah pandemi virus Covid-19. Tidak sedikit, usaha mikro dan kecil yang gulung tikar. Karenanya tidak hanya dituntut untuk bisa bertahan di saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, namun juga harus bisa lebih berinovasi dalam mengembangkan usaha dan bisnis yang digeluti.
Inovasi pemikiran terhadap orientasi bisnis menjadi hal penting, dan tak kalah pentingnya tentu mengenai kucuran modal.
Banyak pengusaha atau pengrajin yang terjebak harus berurusan dengan rentenir ataupun pinjaman bank yang bunganya cukup tinggi. Inilah yang membuat para pelaku usaha mikro dan kecil, maju mundur dalam mempertahankan dan mengembangkan usahanya.
Sebagai upaya membantu para anggotanya yang terseok-seok dalam mengembangkan rintisan usahanya, Koperasi Makmur Mandiri (KMM) menggencarkan penyaluran salah satu produknya, yakni Pinjaman Modal Usaha Mandiri (MURI).
Seperti di wilayah kerja Sumbagut II yang meliputi 12 kantor cabang di Kabupaten Samosir, hingga akhir Agustus 2021, sebanyak 696 anggota memanfaatkan pinjaman MURI KMM.
Pinjaman MURI KMM. |
Korwil Sumbagut II Sondang Sinurat mengatakan, pinjaman MURI KMM di wilayah Kabupaten Samosir cukup berjalan lancar. Menurutnya, pihaknya kian gencar mensosialisasikan kepada anggota khususnya para pelaku usaha untuk memanfaatkan produk tersebut.
"Untuk di wilayah Sumbagut II, cukup banyak anggota yang memanfaatkan pinjaman MURI. Ada sekitar 696 anggota hingga Agustus 2021 ini. Dimana terbanyak di cabang Samosir 3 Tomok sebanyak 141 anggota," jelas Manajer KMM Cabang Samosir 1 Pangururan itu.
Sementara itu, Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM menyampaikan KMM terus mendorong geliat ekonomi anggota, agar terus berputar dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Berbagai kebijakan yang selaras dengan arahan pemerintah terus dikebut demi bergulirnya aktivitas ekonomi, yang saat ini tengah terpukul oleh hantaman pandemi Covid-19.
"Kami selalu melakukan berbagai upaya untuk membantu usaha anggota untuk kembali bangkit selama pandemi. Salah satunya dengan meluncurkan produk MURI pada 1 Juni 2020 lalu. Kita hadir memberikan tambahan modal usaha untuk meningkatkan ekonomi para anggota," kata Ketua koperasi yang berkantor pusat di Bekasi Jawa Barat itu, Senin, 6 September 2021.
Dijelaskan Suami Jusniar Simbolon itu, dalam produk ini, para pelaku UKM akan mendapat banyak kemudahan dan manfaat. Namun tentunya ada berbagai kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya sudah menjadi anggota KSP Makmur Mandiri (memiliki simpanan pokok Rp 1 juta), memiliki usaha dan bersedia menabung rutin tiap minggu di KMM dan mengisi form permohonan pinjaman.
Melalui produk MURI ini, KMM memberikan pinjaman untuk berbagai usaha dagang sembako baik di rumah maupun di pasar. Usaha dagang berupa sayur/buah/jus/kue, usaha dagang/toko kelontong, usaha pertamini, usaha tambal ban/bengkel sepeda/bengkel sepeda motor, usaha kuliner/rumah makan/lapo/warteg, warkop/barbershop/salon, usaha dagang ATK, dan sejumlah usaha lainnya.
Besaran pinjaman yang bisa diajukan anggota yakni mulai Rp 2 juta hingga 20 juta. Dengan jangka waktu pengembalian 6 sampai 24 bulan. Dan khusus anggota yang pinjaman sebelumnya sudah lunas dan angsuran lancar, boleh diberikan pinjaman yang lebih besar hingga Rp 50 juta.
Keunggulan produk ini, KSP Makmur Mandiri yang awal mematok jasa pinjaman sebesar 2% per bulan, kini hanya sebesar 1,8%. Dan angsuran boleh dicicil tiap minggu, serta karyawan koperasi ini siap untuk jemput langsung ke rumah anggota.
“Kami berharap pinjaman MURI ini dapat membantu memulihkan kondisi ekonomi maupun usaha para anggota di 160 cabang yang tersebar di 21 propinsi, yang begitu terhempas kuat dampak pandemi Covid-19,” tuturnya.(SBS).