Dua perempuan terkaya di Indonesia. Kartini Muljadi dan Arini Subianto. |
JAKARTA(DN)
Hari ini ditetapkan sebagai Hari Perempuan Internasional. Cikal bakal diperingatinya tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional bermula dari Revolusi Rusia. Awalnya, momentum itu diselenggarakan setiap 28 Februari 1909 oleh Partai Sosialis Amerika Serikat.
Namun, pada 8 Maret 1917 terjadi aksi demonstrasi besar-besaran oleh kaum perempuan di Petrograd yang berdampak pada Revolusi Rusia.
Memperingati Hari Perempuan Internasional, Durasi News mengangkat kisah sukses kaum hawa asal tanah air yang terdaftar sebagai orang terkaya. Berikut dua perempuan terkaya di Indonesia yang dilansir dari Forbes, Senin (8/3/2021).
Akhir tahun 2020 lalu, Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya Indonesia pada 2020. Budi dan Michael Hartono masih menjadi orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan keduanya sebesar USD 38,8 miliar.
Dari daftar tersebut, terdapat dua perempuan yang masuk dalam orang terkaya di Indonesia yakni Kartini Muljadi dan Arini Subianto. Kartini Muljadi berada di peringkat 42 daftar orang terkaya di Indonesia. Adapun, Arini Subianto berada di urutan ke-43 terkaya di Indonesia. Peringkat keduanya naik dibandingkan tahun lalu yakni masing-masing di peringkat 48 dan 49 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Mereka mendapatkan pundi-pundi kekayaannya dari sejumlah bisnis yang bergerak di berbagai sektor. Bidang bisnis yang dijalankan keduanya, di antaranya kosmetik, obat-obatan, consumer goods maupun batubara.
Kartini Muljadi
Kekayaan yang dimiliki oleh Kartini Muljadi mencapai US$ 620 juta atau sekitar Rp 8,68 triliun (kurs Rp 14.000). Total kekayaan Kartini tersebut menurun dibandingkan dengan tahun lalu senilai US$ 630 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,82 triliun. Dia menyandang status sebagai orang terkaya ke-42 pada usia 90 tahun.
Kartini Muljadi dan anaknya memiliki Tempo Group dengan perusahaan terbesarnya adalah PT Tempo Scan Pasific yang bergerak di bidang consumer goods dan obat-obatan.
Dalam laman resmi Tempo Scan Group, beberapa produk obat-obatan yang diproduksi adalah Bodrex, Vidoran, Hemaviton, Oskadon, Bodrexin, Neo Rheumacyl, Oskadryl, Contrexyn maupun Zevit Grow.
Di lini consumer goods, produk Tempo Scan Group di antaranya Marina, My Baby, S.O.S, Total Care, Claudia maupun Pure Baby.
Selanjutnya, untuk lini kosmetik, Tempo Scan Group memiliki produk Ultima II dan Marina. Perusahaan ini juga mendistribusikan beberapa merek kosmetik berlisensi internasional ternama di Indonesia. Merek kosmetik itu diantaranya Revlon, Estee Lauder, Clinique, MAC, Bobbi Brown, La Mer, dan Jo Malone London.
Kartini merupakan pengacara dan mantan hakim. Dia memiliki firma hukum komersial dan korporasi Kartini Muljadi & Rekan (KMR). Putranya, Handojo Selamet Muljadi yang merupakan lulusan New York University saat ini turut menjalankan bisnis PT Tempo Scan.
Muljadi juga meluncurkan buku tentang batik pada hari ulang tahunnya ke-87 pada tahun 2017.
Arini Subianto
Total kekayaan Arini Subianto mencapai US$ 610 juta atau Rp 8,54 triliun (kurs Rp 14.000). Jumlah kekayaan Arini naik dibandingkan tahun 2019 mencapai US$ 600 juta atau sekitar Rp 8,4.
Dia memperoleh gelar sebagai orang terkaya ke-43 pada 2019 versi Forbes saat berusia 49 tahun. Arini merupakan putri tertua dari taipan Indonesia, Benny Subianto.
Setelah ayahnya meninggal pada Januari 2017, Arini mengambil alih perusahaan milik ayahnya. Dia sekarang menjadi Presiden Direktur perusahaan holding keluarganya, Persada Capital Investama.
Portofolio investasi Persada di sektor pengolahan kayu, minyak kelapa sawit, pengolahan karet dan batu bara. Persada juga memiliki 11 persen saham di perusahaan batu bara raksasa di Indonesia, Adaro Energy.(red/Forbes).