Ambergris, muntahan paus berharga miliaran (iStockphoto/spline_x) |
Jakarta(DN)
Seorang warga dilaporkan menemukan muntahan paus di pantai Nakhon Si Thammarat, Thailand. Muntahan paus itu diperkirakan bernilai Rp3,7 miliar.
Muntahan paus atau dikenal dengan ambergris merupakan harta karun alam yang sangat berharga yang digunakan para raja di masa lalu dan masih dicari oleh pembuat parfum.
Melansir National Geographic, ambergris mahal karena digunakan oleh produsen parfum terkemuka seperti Chanel dan Lanvin untuk memperbaiki aroma pada kulit manusia.
Aroma ambergris diketahui bervariasi, dari satu bagian ke bagian lainnya, mulai dari biasa, musky, hingga manis. Jika 'hidung' orang yang bertanggung jawab memilih wewangian menyukai aromanya, ambergris bisa bernilai ribuan dollar per ons.
Penggunaan ambergris sebagai bahan baku parfum di Amerika Serikat diketahui ilegal karena status paus sperma yang terancam punah. Tapi, pasar luar negeri, terutama Prancis, tetap kuat.
Para ilmuwan masih belum mengetahui dengan pasti asal muasal ambergris. Saat ini, para ilmuwan menyebut ketika paus sperma mengalami gangguan perut atau tenggorokan, mereka menutupinya dengan zat berminyak dan membuangnya.
Dulu, ambergris diperkirakan dikeluarkan melalui mulut. Sekarang, argumen tersebut tampaknya berubah melalui belakang paus.
Dosen kimia Universitas Bangor, Vera Thoss mengatakan ambergris adalah harta karun alam yang sangat berharga yang digunakan oleh raja-raja masa lalu dan masih dicari oleh pembuat parfum saat ini, mengutip The Conversation.
Ambergris merupakan produk dari paus sperma, karena hanya paus sperma yang membuat senyawa yang bertanggung jawab atas daya pikat ambergris, yakni ambrein (alkohol triterpen yang merupakan penyusun utama ambergris).
Ambrein berfungsi sebagai prekursor biologis untuk sejumlah turunan aromatik seperti ambroxan dan dianggap memiliki sifat fiksatif untuk bau lainnya.
Ambrein dibuat oleh paus sperma hanya untuk merekatkan paruh cumi-cumi. Cumi-cumi adalah makanan utama paus sperma, tetapi karena paruhnya tidak dapat dicerna, mereka harus dikeluarkan tanpa menyebabkan cedera. Paus sperma melakukan itu dengan melapisinya dengan ambrein.
Ambergris berisi campuran paruh cumi-cumi, ambrein, dan produk pencernaan lain yang disebut epicoprostanol. Ambergris biasanya dikeluarkan sebagai kotoran atau melalui muntah.
Secara visual, ambergris mulanya merupakan gumpalan hitam dan perlahan memutih.
Mengingat tidak semua kotoran paus sperma memiliki gumpalan dan jumlah paus sperma jauh lebih rendah belakangan ini, jelas mengapa ambergris sangat langka.
Ambergris telah digunakan dalam beberapa parfum mahal karena memungkinkan aroma bertahan lebih lama, sebagian karena molekul ambrein yang terpapar pada jenis oksigen aktif tertentu, menciptakan senyawa wewangian yang lebih ringan, dan lebih mudah menguap atau berbau.(red/cnn).