Ilustrasi.(kompas). |
Jakarta(DN)
Wartawan menjadi salah satu profesi yang diprioritaskan menerima vaksinasi tahap kedua selain PNS dan pelayan publik. Pasalnya, insan pers masuk dalam kelompok profesi yang banyak berkontak langsung dengan masyarakat.
Selain wartawan, pemerintah juga memprioritaskan sejumlah kalangan yang bekerja dalam bidang pelayanan publik untuk program vaksinasi COVID-19 tahap kedua mulai dari pedagang di pasar, tokoh agama, hingga aparat keamanan.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan di Jakarta, Selasa, sejumlah kalangan menjadi prioritas pemberian vaksin COVID-19 karena dinilai sebagai kelompok yang rentan tertular dan berisiko apabila tertular.
Dalam program vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang dimulai pada 17 Februari 2021, kelompok yang diprioritaskan adalah lansia, pedagang di pasar, tenaga pendidik seperti guru dan dosen, tokoh agama atau penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah, ASN, aparat keamanan, pekerja pariwisata, pekerja pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta wartawan dan pekerja media.
Nadia mengatakan program vaksinasi COVID-19 tahap kedua akan dimulai pada pedagang di pasar di Pasar Tanah Abang Jakarta Pusat dan akan berlangsung selama empat hari. Selanjutnya, program vaksinasi tahap kedua akan berjalan hingga April 2021.
"Sebagai penyuntikan perdana vaksinasi tahap dua, kita mulai dengan vaksinasi pedagang pasar. Karena pedagang pasar menjadi salah satu kelompok yang bertugas memberikan pelayanan publik, kita akan mulai besok selama empat hari untuk pemberian vaksinasi, kita mulai di Pasar Tanah Abang," kata Nadia.
Dia menyebutkan vaksinasi tahap kedua akan menggunakan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Biofarma di Bandung Jawa Barat dengan menggunakan bulk atau bahan baku vaksin buatan Sinovac. Pemberian vaksinasi juga mempertimbangkan ketersediaan vaksin COVID-19 saat ini.
Untuk program vaksinasi tahap dua, pemerintah memprioritaskan untuk mengalokasikan 70 persen vaksin yang ada untuk vaksinasi pada tujuh provinsi di Pulau Jawa dan Bali, sementara 30 persen sisanya untuk di luar Pulau Jawa dan Bali.
Nadia mengatakan pemerintah memprioritaskan pemberian vaksin di tujuh provinsi yang memiliki angka kasus dan angka penularan COVID-19 yang tinggi.
Saat ini vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan sudah mencapai 1,1 juta orang dari target sekitar 1,5 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Pemerintah menargetkan untuk memvaksinasi 70 persen penduduk Indonesia atau total 181,5 juta orang untuk menciptakan kekebalan kelompok guna menghentikan pandemi COVID-19 di Tanah Air.(ant).