Pinjaman MURI, Modal Usaha Mandiri untuk usaha anggota yang produktif. |
Samosir(DN)
Guna menggerakkan kelesuan pelaku usaha mikro kecil dan menengah ditengah Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Makmur Mandiri atau familiar disingkat KMM, kembali menggenjot penyaluran dana produk barunya yang dinamai Pinjaman Modal Usaha Mandiri (MURI).
Ketua KMM, Drs Tumbur Naibaho MM FSAI mengharapkan agar produk yang juga dikhususkan untuk membantu program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dicanangkan pemerintah, ini bisa semakin dirasakan manfaatnya oleh para anggota KMM pelaku usaha. Karena para anggota KMM mendapatkan tambahan modal kerja sehingga di situasi Covid 19 ini, usaha mereka dapat bangkit kembali.
Sebagai bentuk keseriusan membantu memulihkan usaha anggota, koperasi yang berprestasi tingkat nasional ini kembali menurunkan jasa pinjaman MURI, yang berlaku di 154 cabang yang tersebar di 21 propinsi.
Jika awal launching pada awal Juni 2020 lalu, jasa pinjaman ini dipatok sebesar 2% per bulan, yang beberapa waktu lalu juga sudah dua kali diturunkan menjadi sebesar dari 1,8% hingga 1,5%.
Kini, jasa pinjaman MURI KMM tersebut diturunkan lagi menjadi 1,2%. Dan besaran pinjaman mulai Rp 1 juta sampai 250 juta. Tergantung kepada kelayakan usaha, omzet per bulan, kelengkapan berkas, status kepemilikan tempat usaha dan besarnya nilai agunan pinjaman.
"Dalam rangka menyambut HUT ke-12 KSP Makmur Mandiri pada tanggal 22 Juni 2021 mendatang, selama enam bulan mulai hari ini 22/12 hingga 22/6 2021, jasa pinjaman produk MURI kembali kita turunkan menjadi 1,2 %," ungkap Drs Tumbur Naibaho MM FSAI, Selasa, 22 Desember 2020.
Program khusus ini berlaku untuk pinjaman pertama MURI, bukan top up dan anggota sudah lunas simpanan pokok 1jt. Untuk pinjaman MURI (tambah pinjam/ top up) ke-2, ke-3, ke-4 dan seterusnya yang realisasi periode 22/12-22/06, jasa pinjaman yang berlaku adalah 1,5%.
"Jangka waktu pinjaman mulai 1 bulan sampai 36 bulan, disesuaikan dengan perputaran usaha dan kemampuan bayar anggota. Untuk usaha dengan perputaran dana harian, disarankan untuk menabung tiap minggu atau dua sampai tiga kali seminggu. Sehingga angsuran bulanan menjadi lebih ringan diambil dari tabungan yang sudah terkumpul," ujarnya.
Ditambahkan Tumbur Naibaho, pinjaman MURI KMM ini dirancang khusus untuk para anggota KSP Makmur Mandiri yang memiliki usaha kecil atau menengah (UKM) yang membutuhkan tambahan modal usaha.
Ketua KMM Drs Tumbur Naibaho MM FSAI di kantor pusat di Bekasi Jawa Barat. |
Seperti usaha dagang sembako baik di rumah maupun di pasar. Usaha dagang berupa sayur/buah/jus/kue, usaha dagang/toko kelontong, usaha pertamini, usaha tambal ban/bengkel sepeda/bengkel sepeda motor, usaha kuliner/rumah makan/lapo/warteg, warkop/barbershop/salon, usaha dagang ATK, dan sejumlah usaha lainnya.
“Produk ini hadir sebagai wujud KSP Makmur Mandiri ikut mengambil peran dalam membantu memulihkan kondisi ekonomi maupun usaha para anggota di 145 cabang yang tersebar di 21 propinsi, yang begitu terhempas kuat dampak pandemi Covid-19,” tambah Putra Kelahiran Tanjung Bunga itu.
Adapun persyaratan utamanya yakni sudah menjadi anggota KSP Makmur Mandiri (memiliki simpanan pokok Rp 1 juta), memiliki usaha dan bersedia menabung rutin tiap minggu di KMM dan mengisi form permohonan pinjaman.
Dijelaskan Suami Jusniar Simbolon itu, di tahun 2021, sektor usaha mikro kecil produktif milik anggota tetap menjadi sasaran KMM agar usaha mereka lebih berkembang. Ini sekaligus meringankan beban perekonomian di tengah pandemi yang belum pasti kapan berakhirnya.
Ucapan selamat Natal dan Tahun Baru 2021 dari KMM. |
Tumbur menambahkan, pinjaman lunak dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM sebesar Rp50 miliar juga semakin menambah amunisi koperasi untuk membiayai usaha anggota.
Selain itu, juga menunjukkan kepercayaan yang tinggi dari pemerintah terhadap usaha KMM. “Pinjaman dari LPDB selain menambah modal usaha juga menandakan Pemerintah percaya terhadap usaha kami,” tutur Putra 12 Bersaudara tersebut.
Selama tahun 2020 ini, pinjaman dari LPDB itu telah disalurkan kepada 12 ribu anggota yang memiliki usaha produktif. Dengan jumlah anggota sekitar 70 ribu orang.
"Jumlah pinjaman itu memang masih kurang. Oleh karenanya, ia berharap dapat kucuran dana yang lebih besar lagi di tahun 2021 yakni senilai Rp100 miliar agar seluruh anggota dapat terlayani," sebutnya.(SBS).