 |
| Penjagaan di pintu masuk ke Samosir, jalur Pelabuhan Simanindo. |
Samosir(DN)
Pasca pembukaan objek-objek wisata sejak 31 Juli 2020 kemarin, tidak serta merta menghentikan penjagaan di pintu-pintu masuk ke Samosir baik jalur darat maupun danau.
Hal ini disampaikan juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Samosir, Rohani Bakkara, Senin, 3 Agustus 2020. Menurutnya, Pemkab Samosir akan tetap menjaga pintu-pintu masuk memastikan protokol kesehatan dilakukan secara konsisten oleh pelaku perjalanan.
"Satgas penanganan Covid-19 bersyukur sekaligus tertantang atas meningkatnya jumlah pelaku perjalanan wisata ke Samosir. Bersyukur atas meningkatnya kunjungan pelaku perjalanan yang mendatangkan pendapatan bagi Samosir," ujar Rohani.
Tertantang, lanjut Kadis Kominfo Samosir itu, berarti bagaimana pelaku perjalanan wisata ini tetap melakukan protokol kesehatan dan Samosir tetap zona hijau selama pembukaan wisata tidak hanya bagi wisatawan nusantara tetapi juga mancanegara pada September 2020.
Dikatakan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi adalah dua pekerjaan terintegrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir berkolaborasi dengan multihelix yang ada.
"Tentu saja ini pekerjaan yang tidak mudah; namun demikian, kita dapat melakukan pekerjaan ini dalam kesatuan pikiran dan hati dalam tindakan untuk mencapai tujuan kita yaitu Samosir tetap aman dari Covid-19 selama pandemi," tuturnya.
Terakhir, Satgas Penanganan Covid-19 tetap akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara penuh menjaga pintu-pintu masuk ke Samosir selama pandemi.
Penjagaan ini didasarkan pada fakta angka suspek dan konfirmasi Covid-19 masih tetap meningkat secara harian di Provinsi Sumatera Utara. Dan di sisi lain, pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) masih berproses menjadi budaya baru bagi masyarakat Samosir demikian juga dengan pelaku perjalanan ke Samosir.
Perlu diingat, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Satgas Penanganan Covid-19 tetap memegang kendali untuk meneruskan dan/atau menghentikan pembukaan objek-objek wisata berdasarkan hasil evaluasi lapangan.
"Otoritas ini tentu saja dimaksudkan untuk melindungi seluruh masyarakat Samosir atas segala dampak pengiring dari pembukaan kembali objek-objek wisata tersebut," pungkas Boru Bakkara.(SBS).
