Manajemen Starbucks Berastagi menjelaskan cara pengelolaan kopi Arabika kepada DPRD Samosir. |
Samosir(DN)
Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ST bersama Komisi II melakukan konsultasi dan koordinasi ke Farmer Support Center Indonesia Starbucks di Desa Dolat Rayat, Berastagi, Kabupaten Karo, Rabu, 19 Agustus 2020.
Rombongan DPRD Samosir ini diterima oleh Surip Rawardi selaku General Manager Starbucks Support Center dan didampingi Taufan.
Ketua DPRD Samosir, Saut Martua Tamba ST yang dihubungi wartawan mengatakan tujuan konsultasi dan koordinasi ini mengenai pengembangan Kopi Arabika di Kabupaten Samosir.
Pada pertemuan, Ketua DPRD Samosir menyampaikan bahwa pemahaman petani kopi di Kabupaten Samosir belum memadai dalam budidaya kopi.
Politisi PDIP itu juga menyampaikan apresiasi atas adanya pembinaan Starbucks selama 2 tahun terakhir di Kabupaten Samosir melalui Kelompok Tani Purma di Desa Ronggur Nihuta, dan tahun depan akan panen perdana. Dan diharapkan menghasilkan biji kopi kualitas ekspor.
"Kami selaku DPRD Samosir mengharapkan agar Starbucks melanjutkan pembinaan SDM bagi petani di Kabupaten Samosir sehingga petani kopi dapat hidup layak dari hasil pertanian kopi yang digelutinya," ungkap Saut Martua Tamba ST.
Sementara itu, Surip Rawardi selaku General Manager Starbucks Support Center menjelaskan sejumlah hal kepada rombongan DPRD Samosir.
Menurutnya, Kabupaten Samosir akan menjadi salah satu perhatian utama dari Starbucks, karena Starbucks memiliki komitmen untuk mengembangkan petani kopi lokal sebagai sumber bahan biji kopi bagi gerai-gerai Starbucks yang ada beberapa negara dengan jumlah 30.000 gerai.
"Pada tahun ini Starbucks sudah merencanakan program partisipatif bagi 1 kelompok tani di Desa Sipira setelah melalui survey bersama dengan Dinas Pertanian, melalui bantuan 25.000 butir kopi unggul, pupuk organik, pestisida, paranet," ujarnya.
Ditambahkan, mengingat adanya permintaan DPRD Kabupaten Samosir, maka Starbuck akan menambah 2 kelompok tani untuk ikut program partisipatif, yang nantinya calon kelompok tani akan terlebih dahulu di survey bersama Starbucks dan Dinas Pertanian Kabupaten Samosir.
Starbucks juga bersedia melakukan pelatihan bagi 20 orang petani Kabupaten Samosir di dengan mess dan ilmu yang gratis. Sedangkan ongkos dan biaya konsumsi selama pelatihan dapat ditanggung peserta atau dibantu dari APBD Kabupaten Samosir.
Tak hanya itu, untuk mendukung budi daya tanaman kopi di Kabupaten Samosir, Starbucks menganjurkan agar petani juga membudidayakan tanaman Lamtoro sebagai tanaman pelindung dengan jumlah maksimal 300 pohon/Ha.
Lamtoro mempunyai keunggulan berdaun lebat, tidak banyak konsumsi hara dan daunnya dapat digunakan untuk makanan kambing dalam mendukung pertanian kopi dan peternakan kambing secara terpadu," pungkasnya.(SBS).