Ketua KMM, Tumbur Naibaho bersama istri Jusniar Simbolon diulosi Sekjen HKBP, Pdt David Farel Sibuea didampingi istri. |
Bekasi(DN)
Belum hilang dari ingatan, belasan tahun sudah jemaat HKBP Filadelfia Bekasi, Jawa Barat, sejak tahun 2003 sampai 2018 harus berpindah-pindah dari satu rumah ke rumah yang lain untuk beribadah. Penyebabnya, karena rumah ibadah mereka disegel bahkan digusur oleh 'pihak tertentu.'
Melihat kondisi ini, Ketua Koperasi Simpan Pinjam Makmur Mandiri (KMM), Drs. Tumbur Naibaho MM FSAI bersama istri, Jusniar Simbolon terketuk hati untuk membantu persoalan HKBP Filadelfia Bekasi yang berlarut-larut.
Dikisahkan Tumbur Naibaho, sebagai jemaat HKBP dan melihat situasi ibadah HKBP Filadelfia yang sudah lama berpindah-pindah dari rumah ke rumah, dirinya merasa trenyuh.
"Saya merasa iba saat jemaat HKBP Filadelfia sering menumpang atau meminjam gereja HKBP yang ada di sekitarnya. Seperti HKBP Sumber Jaya Tambun dan HKBP Maranatha Tambun (gereja kami)," ungkap Putra 12 Bersaudara itu.
Tumbur Naibaho dan istri Jusniar Simbolon berphoto bersama Sekjen HKBP, pimpinan dan jemaat HKBP Filadelfia Bekasi. |
Menurutnya, hal ini dikarenakan gereja HKBP Filadelfia yang di perumahan Villa Bekasi Indah 2 Desa Sumber Jaya disegel. Ditambah lagi tanah HKBP Filadelfia yang berada di Desa Jejalen Jaya yang berbatasan dengan Sumber Jaya sudah tidak mungkin lagi bisa dibangun tempat ibadah.
Karena itu, lanjut Suami Jusniar Simbolon tersebut, pada tahun 2016, dirinya menemui Kepala Desa Sumber Jaya untuk membantu mencarikan lahan yang memungkinkan dijadikan tempat ibadah dan yang tidak lagi mendapatkan penolakan dari warga sekitar.
Setelah pemerintah Desa Sumber Jaya menunjuk lokasi untuk tempat ibadah, Ketua Koperasi yang berkantor pusat di Bekasi ini pun langsung membeli lahan tersebut. Dan selanjutnya dihibahkan untuk pembangunan gereja HKBP Filadelfia.
Ditambahkan pimpinan gereja HKBP Filadelfia Resort XIX Bekasi, Pdt. Saut Simanjuntak STh, selain menghibahkan lahan tersebut, Tumbur Naibaho juga menjadi donatur utama pembangunan gereja dengan menyumbang dana sebesar Rp.100 juta.
"Tak hanya itu, pada tahap renovasi beberapa waktu lalu, Tumbur Naibaho dan keluarga juga menyumbang dana sebanyak Rp.100 juta. Totalnya sebanyak Rp.200 juta sumbangan keluarga ini ke gereja kami dalam bentuk uang," tutur Pdt Saut Simanjuntak STh kepada Durasi News, Jumat, 10 Juli 2020.
Nyonya Tumbur Naibaho, Jusniar Simbolon berbaur dengan ibu-ibu jemaat HKBP Filadelfia Bekasi. |
Atas bantuan tersebut, dirinya bersama jemaat mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas kemurahan hati keluarga Tumbur Naibaho. "Itu merupakan anugerah yang luar biasa bagi kami jemaat HKBP Filadelfia Bekasi," kisahnya.
Sebagai ucapan terima kasih, pada akhir tahun 2018 seusai pembangunan gereja HKBP Filadelfia, Tumbur Naibaho bersama istri Jusniar Simbolon diundang secara khusus untuk bersama-sama ibadah perdana dan syukuran.
Dan pada kunjungan pimpinan HKBP pusat melalui Sekjen HKBP, Pdt David Farel Sibuea, MTh.D.Min, 30 Desember 2018 ke HKBP Filadelfia, Tumbur Naibaho dan istri Jusniar Simbolon diulosi sebagai ucapan terima kasih kepada keluarga tersebut.
"Luar biasa kebaikan amang Tumbur Naibaho dan istri buat kami ruas Filadelfia. Kiranya keluarga ini menjadi saluran berkah dimana pun berada dan berkat Tuhan semakin berlimpah," ungkap Pdt Saut.
Bangunan gereja HKBP Filadelfia Bekasi di lahan yang dihibahkan Tumbur Naibaho. |
Diceritakan Pdt Saut Simanjuntak STh secara singkat, HKBP Filadelfia berdiri tahun 2000, kini usianya sudah 20 tahun. Gereja ini terus berbenah diri. Kegiatan pelayanan pun berjalan dengan baik walaupun dulu harus berpindah-pindah.
Namun sejak ibadah perdana 24 Desember 2018 pasca pembangunan gereja HKBP Filadelfia yang dihibahkan Tumbur Naibaho, hingga saat ini ibadah berjalan dengan baik dan aman.
Bahkan tahun 2019 status gereja dinaikkan menjadi huria na gok (jemaat penuh) dan telah diresmikan oleh pimpinan HKBP melalui Pendeta Resort HKBP Duren Jaya, Pdt Pantas Manalu.
Maret 2020 terjadi banjir, akibatnya setengah bangunan gereja rubuh, tetapi telah direnovasi, dan sudah dipakai untuk beribadah. Dan selama masa Covid-19 ini, hampir tiga bulan ibadah dilaksanakan di rumah masing-masing dan selama itu juga proses pembangunan terus berjalan.
Terakhir, sejak 21 Juni 2020, sebagaimana petunjuk Praeses Distrik XIX Bekasi, ibadah di masa pandemi Covid-19, kembali dibuka di gereja dengan mengikuti protokol kesehatan.(SBS).