 |
| Komisi III DPRD Samosir monitoring sungai Binanga Bolon. |
Samosir(DN)
Sejak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan pengamanan sungai di Binanga Bolon, Kenegerian Limbong, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir pada tahun 2019 lalu, petani sekitar sangat merasakan dampaknya.
Pasalnya, dengan adanya bangunan itu, Sungai Binanga Bolon yang dulunya sering meluap saat musim penghujan dan merendam pertanian masyarakat, kini hal ini tidak pernah lagi terjadi.
Namun pembangunan yang sebelumnya dibangun Pemprovsu belumlah menyentuh seluruh tebing sungai Binanga Bolon. Untuk itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Samosir, Pantas Lasidos Limbong mewakili masyarakat setempat meminta agar dilanjutkan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan pengamanan sungai di lokasi tersebut.
 |
| Komisi III DPRD Samosir monitoring di Sungai Binanga Bolon. |
"Kita bersama Komisi III meminta dinas PUPR Samosir untuk mengusulkan ke Pemprovsu agar melanjutkan pembangunan tebing sungai ini sampai tuntas. Karena sangat berdampak pada ratusan hektar lahan pertanian masyarakat sekitar," ungkap Pantas Lasidos Limbong saat monitoring sungai Binanga Bolon bersama anggota Komisi III.
Kepada wartawan, Kamis, 28 Mei 2020, Wakil Ketua Komisi III mengungkapkan, berkat pembangunan itu, sangat berdampak pada ekonomi masyarakat. Karena dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian.
Adapun monitoring ini dipimpin langsung Ketua Komisi III, Jonner Simbolon bersama Rismawati Simarmata, Pantas Lasidos Limbong, Harry Jono Situmorang, Pantas Marroha Sinaga, Parluhutan Sinaga, Paham Gultom dan Parluhutan Samosir.
Dan didampingi Kabid Pengairan PUPR Samosir, Kepala desa Aek Sipitudai dan Kepala Desa Habeahan Naburahan.(SBS).
