Ketua KSP Makmur Mandiri, Tumbur Naibaho didampingi istri, Jusniar Simbolon dan pengurus pusat berphoto bersama seusai penyerahan bantuan. |
Ketua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Makmur Mandiri, Tumbur Naibaho bersama Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI), Irsyad Muchtar dan anggota lainnya yakni Direktur KSP Sejahtera Bersama, Setiabudi, General Manager Operasional KSPPS Pracico, Muhammad Rizal, Kepala Cabang Purwokerto KSP Nasari, Nugroho, menyerahkan bantuan dana pengadaan safety belt untuk penderes gula kelapa.
Pemberian bantuan ini didasari atas tingginya angka kecelakaan terhadap para petani gula kelapa (penderes) yang menimbulkan rasa prihatin dari berbagai kalangan.
Setiap tahunnya rerata terjadi lebih dari 100 kasus kecelakaan dimana penderes terjatuh dari pohon kelapa. Sebagian mengalami cacat permanen dan lainnya meninggal dunia.
Keprihatinan dengan kondisi kerja penderes dan turut membantu menekan angka kecelakaan yang tinggi tersebut inilah yang menggerakkan hati para pengurus Forkom KBI untuk menyerahkan bantuan dana pengadaan safety belt untuk penderes gula kelapa, Sabtu, 14/12.
Dikutip dari Neraca, bantuan berupa dana sebesar Rp100 juta diserahkan Sekretaris Jenderal Forkom KBI, Irsyad Muchtar didampingi para donatur anggota Forkom KBI, dan diterima langsung Ketua Dekranasda Kabupaten Banyumas, Erna Husein.
Sekretaris Forkom Koperasi Besar Indonesia bersama pengurus lainnya saat menyerahkan bantuan. |
Dalam sambutannya Bupati Banyumas, Achmad Husein mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan diberikan Forkom KBI. "Dana ini sangat berarti bagi kami karena dapat membantu sebagian para penderes dari risiko celaka, cacat maupun meninggal dunia," ujarnya.
Jika dilihat dari jumlah penderes sebanyak 20.580 tersebar di 20 kecamatan, kata Achmad Husein, sedikitnya dibutuhkan dana miliaran rupiah untuk pengadaan safety belt.
"Kita harapkan donasi dari Forkom KBI menjadi pemicu bagi lembaga lainnya untuk membantu kelangsungan usaha gula kelapa di Kabupaten Banyumas," timpalnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Forkom KBI, Irsyad Muchtar mengatakan, bantuan safety belt kepada penderes gula kelapa bermula dari pertemuannya dengan Bupati Achmad Husein pada Oktober lalu di Purwokerto.
Pada kesempatan itu Bupati menyampaikan permasalahan dihadapi terkait tingginya angka kecelakaan penderes gula kelapa.
Nyonya Tumbur Naibaho, Jusniar Simbolon tampak akrab dengan ibu-ibu di Banyumas. |
Dalam tiga tahun terakhir sejak 2017 sudah terjadi 323 kasus kecelakaan, sebanyak 236 penderes mengalami cacat dan 87 orang meninggal dunia.
“Kami tergugah dengan kasus yang kurang mendapat perhatian di tingkat nasional ini, padahal gula kelapa merupakan komoditi unggulan Banyumas bahkan sudah berorientasi ekspor,” ujar Irsyad seraya manambahkan pihaknya telah menggugah para anggota Forkom KBI untuk bersama memberikan bantuan.
“Alhamdulillah beberapa anggota anta ra lain KSPPS Pracico, KSP Makmur Mandiri, KSP Sejahtera Bersama, Kopkar Awak Pesawat Garuda, Kopkar Garuda Maintenance Facility, Kopkar Tankers dan KSP Nasari berkenan mengalokasikan dana sosialnya untuk penderes gula kelapa Banyumas,” tukas Irsyad.
Jumlah bantuan memang belum sebanding dengan tingginya kebutuhan alat keselamatan penderes gula kelapa yang berjumlah puluhan ribu orang itu. Namun Irsyad berharap, bantuan Forkom KBI dapat menstimulasi para pelaku usaha lainnya untuk peduli pada penderes gula kelapa Kabupaten Banyumas.
Kepada Durasi News, Ketua KSP Makmur Mandiri, Tumbur Naibaho menyampaikan bantuan ini merupakan hasil dari kerjasama sejumlah koperasi yang tergabung dalam Forum Koperasi Besar Indonesia.
“Ini sebagai bentuk kepedulian kami untuk membantu menekan angka kecelakaan yang tinggi penderes gula kelapa. Semoga apa yang kami berikan ini bermanfaat untuk mereka,” ucapnya.SBS.